Diduga Markas Aliran Terlarang Sebuah Rumah di Semarang Digrebek Polisi
Rumah bekas bengkel di Palebon RT 1 RW 11, Pedurungan, Kota Semarang dikerumuni warga dan didatangi polisi hari Rabu (14/2) malam. Terdapat 11 kepala keluarga yang tinggal di dalamnya.
Dari luar, rumah itu cukup luas namun tertutup pintu lipat sehingga sama sekali tidak tahu kegiatan di dalamnya. Sore kemarin situasi mulai ramai setelah ada desersi angkatan laut yang dijemput anggota TNI dari rumah tersebut.
Anggota Polsek dan Camat Pedurungan ikut datang ke lokasi dan mengecek kondisi. Ternyata di dalamnya ada 43 orang dari 11 kepala keluarga. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak dan bayi pun ada.
"Sekitar 3 bulan aktivitasnya tertutup, kita juga bertanya-tanya," kata ketua RT setempat, Syafii, Rabu (14/2/2018) malam.
Sejumlah orang kemudian dimintai keterangan termasuk pemilik rumah yaitu Rondiono alias Andi yang dibawa ke Mapolsek Pedurungan. Kapolsek Pedurungan, Kompol Mulyadi mengatakan, dari keterangan yang diperoleh, ternyata orang-orang tersebut tidak melakukan kegiatan seperti warga sekitar bahkan pria tidak bekerja dan anak-anak tidak sekolah.
"Mereka tidak melaksanakn kegiatan, tidak kerja, anak-anak tidak sekolah. Kegiatannya malam hari di dalam." kata Mulyadi.
Baca Uga : Adu Jijik Makan di Cafee Jamban yang ada di kota Semarang
Dari penyelidikan sementara laki-laki yang ada di rumah itu akan memakai sarung saat kegiatan dan bagi wanita memakai kain jarik. Pada malam hari mereka tidak menyalakan lampu, tapi menggunakan lampu minyak.
"Laki-laki dan perempuan dikumpulkan, ada istilahnya tapa rame (bertapa bersama)," ujar Mulyadi.
Rumah tersebut cukup luas dan bisa menampung banyak orang. Di dalam rumah, para keluarga yang datang ke sana rela meninggalkan rutinitas sehari-hari termasuk pekerjaan.
"Ya yang disayangkan itu ada yang desersi kemudian masuk ke sini," tegasnya.
Pemilik rumah, Andi dibawa ke Mapolsek Pedurungan dan dimintai keterangan. Rencananya warga yang berada di rumah Andi itu akan segera dipulangkan hari ini.
"Tidak hanya orang sekitar sini, ada juga yang dari Lasem," imbuh Mulyadi.
Salah seorang penghuni, Afifudin (30) mengatakan ia rela meninggalkan profesinya jual beli mobil dan datang ke rumah milik Rondiono alias Andi yang masih kerabatnya itu untuk mencari ketenangan.

Bersponsor
👉 Penerbit Content Placement Indonesia
👉 Artikel Kami Terbitkan Harga Terjangkau
👉 Jasa Content Placement
👉 Pasang Backlink Blogroll Premium
👉 Content Placement 50 Jaringan Backlink
👉 Jadi Agen Hanya 100 Ribu Selamanya
👉 Laptop Gaming Terbaik
"Di dalam sama kayak kehidupan biasanya, makan, tidur. Tapi memang tidak beraktivitas kerja, pintu tertutup. Intinya menenangkan diri, meninggalkan harta, tahta, wanita," kata Afif di lokasi.
Rumah yang dulunya bengkel tersebut memang cukup luas dengan pintu lipat yang bisa menutup seluruh bangunan dari depan. Sudah 3 bulan rumah tersebut makin tertutup dan tidak ada kegiatan perbengkelan sama sekali.
Afif bercerita untuk logistik, warga yang masuk dan ikut bergabung membawa bekal sendiri untuk persiapan "mencari ketenangan" itu. Ia mengaku tidak ada ajaran apapun di dalam.
"Tuhan ada di diri sendiri, bapak (Andi) tidak ngajarin apa-apa, cuma menyediakan tempat," ujarnya.
"Jadi sing nglakoni enak-enak wae, sing nyawang sing susah. (Jadi yang menjalani enak saja, tapi yang melihat yang susah)," imbuh Afif.
Namun Afif juga sempat meminta maaf kepada warga sekitar ketika rumah tersebut di datangi Kapolsek dan Camat Pedurungan. Ia berjanji hari ini akan keluar dari rumah tersebut.
"Saya minta maaf kalau menyakiti, beri saya waktu persiapan untuk keluar," ujarnya.
Demikian artikel tentang Diduga Markas Aliran Terlarang Sebuah Rumah di Semarang Digrebek Polisi ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Diduga Markas Aliran Terlarang Sebuah Rumah di Semarang Digrebek Polisi ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.