Ketika Isu Kebangkitan PKI Merebak dan Digoreng Dengan Politik
Panglima TNI Gatot Nurmantyo, mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI untuk terus waspada dan peka terhadap ideologi yang mengarah ke radikalisme terkhusus PKI yang isunya akan bangkit di Indonesia.
Menurut Panglima TNI, berbagai kegiatan kelompok PKI sedang marak. Indikasi ini dapat dilihat dari munculnya atribut-atribut kelompok-kelompok ideologi radikal, seperti palu arit, baik yang terpasang di sepatu, kaos, baju, dan spanduk.
Termasuk dengan kemasan pagelaran kesenian yang bernuansa komunis dan sejenisnya. �Ini merupakan indikasi bertebarannya ideologi radikal yang patut diwaspadai.
Kemasan pagelaran kesenian bernuansa komunis dan sejenisnya, adalah salah satu wujud nyata gerakan radikal yang harus kami cermati,� ujar Panglima TNI dalam keterangan resmi seperti yang dilansir Republika
Ini Kata Beberapa Tokoh Nasional dan Agama Tentang Isu Kebangkitan PKI
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif :
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, tak percaya komunisme bisa hidup kembali di Indonesia.
"Komunisme di Indonesia apa itu bukan mimpi di siang bolong? Saya tidak begitu percaya," ujar Syafii Maarif usai menerima kunjungan Divisi Humas Polri di Yogyakarta, Senin, 18 September 2017.
Ia menyebutkan, paham komunis di Rusia tinggal 13 persen. Malahan di Tiongkok pun sudah berganti menjadi negara kapitalis. Sementara di Korea Utara pun memakai komunisme sebagai pakaian untuk menegakkan kediktatoran.
Menurut Syafii Maarif, PKI pernah kuat pada 1950 sampai 1960-an karena ketika itu Uni Soviet masih kuat. Dia tidak menampik adanya kemungkinan masih ada sisa ideologi komunis, tetapi tidak mungkin kembali bangkit. Dia justru mempertanyakan massa yang membubarkan kegiatan tersebut.
"Siapa massa itu? Massa umumnya kelompok radikal. Mereka menganggap diri sebagai polisi swasta dan itu yang harus diantisipasi aparat," ucap pria yang akrab dipanggil Buya ini.
Baca Uga : Film G30S PKI Dituduh Menyudutkan TNI AU Dalam Keterlibatanya Dengan PKI
Pengasuh Ponpes Nurul Ummahat Kotagede Yogyakarta KH Abdul Muhaimin :
Pengasuh Ponpes Nurul Ummahat, Kotagede, Yogyakarta, KH Abdul Muhaimin, meminta masyarakat tidak terlalu paranoid dengan isu bangkitnya PKI. Menurutnya isu itu telah dipolitisasi sejumlah kalangan dan 'digoreng' para aktivis genit yang suka mencari masalah.
"Saya tidak begitu khawatir. Tidak perlu masyarakat paranoid dengan PKI," kata Muhaimin saat ditemui di sela-sela seminar 'Penanggulangan Radikalisme dan Intoleransi Melalui Bahasa Agama', di Sleman, Sabtu (23/9/2017).
Saat ini isu kebangkitan PKI, kata Abdul Muhaimin, dipolitisir sejumlah kalangan sehingga memunculkan kegaduhan berlebihan di tengah-tengah masyarakat yang khawatir dengan isu bangkitnya komunisme.
Muhaimin juga menyoroti para aktivis demokrasi di Indonesia yang disebutnya genit, terlalu memainkan isu yang berkaitan dengan sejarah kelam 1965. Akibatnya muncul respon dari masyarakat dalam menyikapi kegiatan para aktivis tersebut.
"Aktivis genit itu aktivis yang golek gara-gara (mencari masalah). Kalau LBH mengadakan acara (berkaitan dengan sejarah 1965), kan sama saja yang menggoreng (isu). Padahal jelas situasinya tidak menguntungkan, kok buat masalah," tandas salah satu pendiri Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pengamat Politik LIPI Syamsuddin Haris :
Menurut pria yang kerap disapa JK ini, keputusan mengenai PKI sudah final. Sudah ditegaskan dalam Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 tentang pembubaran PKI.
"Kalau soal PKI itu bagi kita final sudah. Karena itu keputusan MPR, Tap MPR yang membubarkan PKI," tegas JK.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, menilai isu kebangkitan PKI terlalu mengada-ada. PKI tak mungkin hidup kembali di Tanah Air.
"Enggak mungkin. Komunisme di mana-mana sudah bangkrut. Komunis China malah jadi kapitalis, begitu juga di Vietnam. Di Kuba bangkrut. Tinggal Korut, itu pun gagal karena rakyatnya miskin," tutur Syamsuddin kepada
Demikian artikel tentang Ketika Isu Kebangkitan PKI Merebak dan Digoreng Dengan Politik ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Ketika Isu Kebangkitan PKI Merebak dan Digoreng Dengan Politik ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.